Pengaruh Waktu Tinggal dan Bobot Kangkung Air (Ipomoea aquatica) dan Tapak Dara Air (Ludwigia adscendens) Pada Limbah Cair Tahu
DOI:
https://doi.org/10.51135/.v4i2.321Keywords:
Biomassa, Fitoremediasi, Limbah Cair, Tanaman AirAbstract
Limbah cair tahu yang dibuang tanpa pengelolahan lebih lanjut akan menimbulkan pencemaran. Pencemaran tersebut dapat menyebabkan terganggunya ekosistem dan kehidupan pada suatu perairan. Salah satu pengelolaan limbah cair tahu yang efektif menggunakan tanaman air dengan metode fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi lama kontak dan biomassa atau bobot tanaman dengan fitoremediasi tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) dan tapak dara air (Ludwigia adscendens). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). RAK pada penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 4 kali ulangan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dalam bentuk Tabel dari hasil pengamatan kondisi fisik tanaman dan Diagram dari hasil pengukuran biomassa tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica), tapak dara air (Ludwigia adscendens). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kedua tanaman mengalami gejala klorosis dan nekrosis. Biomassa akhir tanaman meningkat seiring dengan peningkatan bobot awal dan perpanjangan waktu tinggal. Dengan demikian bobot awal tanaman dan waktu tinggal mempengaruhi biomassa akhir tanaman.