Respon Cabai Rawit setelah di pupuk Limbah Pengolahan Sagu dan Budidaya Bioflok Ikan Mujair

Authors

  • Hadidjah Latuponu Universitas Darussalam Ambon
  • Yenni Sofian Universitas Darussalam Ambon
  • Mohammat Saleh Kumkelo Universitas Darussalam Ambon
  • Suman Sangadji Universitas Darussalam Ambon
  • Miranda H Hadijah Universitas Pattimura
  • Juni La Djumat Universitas Darussalam Ambon

DOI:

https://doi.org/10.51135/juste.v5i1.345

Keywords:

Bioflok, Cabe Rawit, Ela Sagu, Pupuk Organik.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi optimal antara limbah bioflok dan ela sagu sebagai pupuk alami bagi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Potensi pemanfaatan limbah bioflok dan sagu berasal dari sektor perikanan dan pengolahan sagu yang berkembang di Maluku. Limbah bioflok, yang kaya nutrisi organik, dan limbah padat sagu (ela sagu), yang kaya bahan organik, dipadukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor: air limbah bioflok dan ela sagu, dengan lima taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa kombinasi air limbah bioflok dan ela sagu memiliki pengaruh signifikan terhadap beberapa variabel pertumbuhan, termasuk jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, dan berat buah. Perlakuan kombinasi terbaik diperoleh pada taraf A₂P₂, yaitu dengan 75% air limbah bioflok dan 50% ela sagu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua limbah tersebut dapat berfungsi sebagai pupuk organik yang efektif dalam meningkatkan hasil tanaman cabai rawit, serta berpotensi mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Downloads

Published

2024-10-31

Issue

Section

Articles