https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/issue/feed Prosiding SNPRPT 2024-01-26T11:13:36+00:00 Open Journal Systems <p>Prosiding Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Darussalam Ambon.</p> https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/288 PREFERENSI HABITAT DAN ADAPTASI TUMBUHAN SAGU (Metroxylon spp) DI PULAU SERAM PROVINSI MALUKU 2024-01-24T21:30:21+00:00 Samin Botanri saminbot@yahoo.co.id <p>Penelitian bertujuan untuk menjelaskan preferensi habitat tumbuhan sagu yang tumbuh di Pulau Seram Provinsi Maluku, terutama yang berkaitan dengan tipe habitat dan interaksi antara tumbuhan sagu dengan tipe habitatnya. Penelitian berlangsung pada bulan September–Nopember 2009. Pengamatan dilakukan pada 3 wilayah sampel yaitu : Luhu Kab. Seram Bagian Barat (SBB), Sawai Kab. Maluku Tengah (MLT), dan Werinama Kab. Seram Bagian Timur (SBT). pada setiap wilayah sampel&nbsp; dibuat plot-plot pengamatan dengan menggunakan metode <em>non-random sampling</em> (penarikan contoh tak acak), secara beraturan (<em>systematic sampling</em>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum preferensi habitat tumbuhan sagu di Pulau Seram Provinsi Maluku dapat dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu : 1) tipe habitat lahan kering dan 2) tipe habitat lahan tergenang. Tipe habitat tergenang terdiri dari :&nbsp; 1) tipe habitat tergenang air payau, 2)&nbsp; tipe habitat tergenang sementara oleh air hujan, 3) tipe habitat tergenang permanen, dan 4) tipe habitat lahan kering. Di dalam wilayah P. Seram&nbsp; terdapat lima spesies sagu yaitu : 1) <em>M. rumphii </em>Mart., 2) <em>M. sylvestre </em>Mart., 3) <em>M. longispinum </em>Mart., 4) <em>M. microcanthum </em>Mart., dan 5) <em>M. sagu </em>Rottb.&nbsp; Tidak semua spesies sagu dapat tumbuh pada setiap tipe habitat.&nbsp; Dari lima spesies sagu, tiga spesies sagu ditemukan tumbuh pada semua tipe habitat yaitu <em>M. rumphii </em>Mart., <em>M. sylvestre</em> Mart. dan <em>M. longispinum</em> Mart. Dua spesies tumbuhan sagu yang lain yakni <em>M. microcanthum </em>Mart. dan <em>M. sagu </em>Rottb. ditemukan pada tipe habitat terbatas.&nbsp; Spesies <em>M. microcanthum </em>Mart. &nbsp;hanya ditemukan tumbuh pada tipe habitat lahan kering (TTG), sedangkan spesies&nbsp; <em>M. sagu</em>&nbsp; Rottb. ditemukan pada dua tipe habitat, yaitu tergenang temporer air tawar (T2AT) dan tergenang permanen (TPN).&nbsp; Spesies sagu yang memiliki daya adaptasi yang tinggi s/d sempit terhadap berbagai kondisi habitat secara berurutan : <em>M. rumphii </em>Mart. &gt; <em>M. longispinum</em>&nbsp; Mart .&gt; <em>M. sylvestre </em>Mart. &gt; <em>M. sagu</em>&nbsp; Rottb. &gt; <em>M. microcanthum </em>Mart. Spesies <em>M. rumphii </em>Mart. dikategorikan sebagai spesies sagu yang memiliki tingkat toleransi yang lebar (<em>eury tolerance</em>) terhadap kondisi habitatnya. Spesies <em>M. Longispinum </em>Mart., <em>M. Sylvestre </em>Mart., dan <em>M. sagu</em> Rottb. tingkat toleransinya sedang (<em>meso tolerance</em>). Sedangkan spesies <em>M. microcanthum</em> Mart. tingkat toleransi sempit (<em>steno tolerance</em>).</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/289 KOMPOS LIMBAH (ELA) SAGU SEBAGAI AMELIORAN DAN PENGUJIANNYA DI TANAH MASAM 2024-01-24T21:35:14+00:00 Hadidjah Latuponu latupono_unidar@yahoo.com Aktavia Herawati latupono_unidar@yahoo.com <p>Tujuan &nbsp; jangka&nbsp;&nbsp; panjang penelitian&nbsp; ini adalah&nbsp;&nbsp; untuk&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; mengembangkan dan meningkatkan&nbsp; &nbsp;produktivitas&nbsp; &nbsp;tanah&nbsp; &nbsp;bereaksi&nbsp; &nbsp;masam&nbsp; &nbsp;sebagai&nbsp; &nbsp;lahan&nbsp; &nbsp;pertanian&nbsp; &nbsp;melalui pemanfaatan kompos limbah sagu sebagai amelioran tanah. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah mempelajari perubahan &nbsp;sifat kimia pH, KPK, C-oraganik, N, P, K tanah di lahan kering masam. Penelitian dilakukan di Desa Suli &nbsp;Kabupaten Maluku Tengah.&nbsp; Penelitian menggunanakan &nbsp;rancangan &nbsp;acak &nbsp;lengkap&nbsp; (RAL) &nbsp;faktorial. &nbsp;Faktor &nbsp;pertama &nbsp;lama &nbsp;waktu inkubasi: 1, 3, 5 minggu. Faktor kedua yaitu kompos limbah sagu : 3 ton/ha, 6 &nbsp;ton/ha, 9 ton/ha dan 12 ton/ha, dengan dua kontrol yaitu tanpa kompos limbah sagu dan NPK majemuk takaran&nbsp; rekomendasi. Hasil pengamatan di analisis dengan Uji-F dan DMRT pada α=5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa minggu ke tiga inkubasi sifat kimia tanah: pH, KPK, N, P, K meningkat sementara kadar C-organik tidak mengalami peningkatan pada pemberian kompos limbah sagu 6 ton/ha, namun penambahan takaran kompos limbah sagu sampai 12 ton terjadi peningkatan kadar C-organik dengan masa inkubasi 5 minggu.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/66 Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah Varietas Singa (Arachis Hipogea) 2021-01-22T04:57:27+00:00 Fauzia Hulopi fauziahulopy1@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk&nbsp;mempelajari dan mengetahui pengaruh&nbsp;kombinasi dosis pupuk organik dan anorganik&nbsp;terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman&nbsp;kacang tanah. Rancangan yang digunakan&nbsp;adalah rancangan acak kelompok faktorial&nbsp;dengan dua faktor. Faktor I adalah dosis pupuk&nbsp;kandang ayam dan faktor II adalah dosis pupuk&nbsp;NPK. Data yang dikumpulkan melalui variabel&nbsp;: tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun,&nbsp;berat biomassa tanaman, berat basah dan berat&nbsp;kering polong, jumlah polong dan berat 100 biji&nbsp;kering tanaman. Hasil pengamatan dianalisis&nbsp;secara rancangan acak kelompok factorial dan&nbsp;dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil&nbsp;pada taraf 5 %.&nbsp;Hasil penelitian menunjukkan bahwa&nbsp;terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan&nbsp;pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap&nbsp;komponen vegetatif dan generatif kecuali bobot&nbsp;biomssa tanaman. kombinasi pupuk kandang&nbsp;ayam 1 kg/petak dan pupuk NPK 20 gr/petak.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/69 Beberapa Sifat Anatomi, Dimensi Serat dan Microfibril Angle (MFA) Samama (Anthocephallus macrophyllus) 2021-01-23T05:55:21+00:00 Tekat Dwi Cahyono tekatdwicahyono@gmail.com <p>Peningkatan kemanfaatan Samama telah&nbsp;disajikan pada penelitian terdahulu. Penelitian&nbsp;ini menyajikan sifat anatomi utama Samama&nbsp;dan potensi seratnya sebagai bahan baku pulp&nbsp;dan kertas. Samama disayat dengan mikrotom&nbsp;pada tiga bidang pengamatan (radial, tangensial dan longitudinal). TEknik maserasi dan Metode Iodin digunakan untukmelihat dimensi serat dan sudut mikrofibril (MFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Samama memiliki pembuluh yang menyebar dengan sebaran semi tata lingkar, tersusun dengan pola diagonal dan soliter secara keseluruhan. Seratnya berdinding tipis danpanjang seratnya termasuk kategori panjang. Kayu Samama direkomendasikan sebagai bahan pulp dan kertas karena kualitas seratnya. Hasil ini semakin meningkatkan potensi kemanfaatan Samama di masa mendatang.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/291 Aplikasi Bahan Organik untuk Perbaikan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L) 2024-01-24T21:45:57+00:00 Yani Kamsurya saminbot@yahoo.co.id Samin Botanri saminbot@yahoo.co.id <p>Salah satu upaya perbaikan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi adalah melalui aplikasi bahan organik pupuk kandang ayam. &nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengetahui pengaruh perlakuan pupuk organik kotoran ayam terhadap perbaikan pertumbuan dan produksi tanaman sawi, dan 2). mengetahui taraf dosis optimal bagi peningkatan pertumbuan dan produksi tanaman sawi selama satu periode panen. Penelitian dilakukan di Desa Batu Merah Kec. Sirimau Kota Ambon, berlangsung antara bulan Agustus-Oktober 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok factor tunggal dengan 3 ulangan. Taraf percobaan&nbsp; terdiri dari 4 taraf, yaitu : D0 (kontrol), D1 (250 gr/tan), D2 (500 gr/tan), dan D3 (750 gr/tan). Variabel yang diamati, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan biomas segar. Data dianalisis menggunakan uji F, Tukey, dan analisis regresi, menggunakan software Minitab ver. 16.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bahan organic pupuk kandang ayam memberikan pengaruh signifikan terhadap perbaikan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Secara umum hasil uji Tukey menunjukkan bahwa perlakuan 500 gr / tanaman berbeda signifikan dengan taraf perlakuan yang lebih rendah tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan taraf yang lebih tinggi (750 gr/tan). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penggunaan taraf dosis yng dipakai masih bersifat linier, artinya selama satu musim tanam belum ditemukan adanya taraf dosis yang optimal untuk peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/292 Penjelajahan Potensi Benih Samama (Athocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil) dari Asal-usul Desa Wakal, Kabupaten Maluku Tengah 2024-01-26T11:13:36+00:00 Juni La Djumat yuni.unidar@ac.id Ibrahim Ohorella fitri@unidar.ac.id Sudarmo Sudarmo fitri@unidar.ac.id <p>Sebagai langkah awal dalam program pemuliaan pohon, kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mengidentifikasi potensi benih samama yang tersebar secara alami di Desa Wakal, Maluku Tengah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan informasi mengenai distribusi dan musim berbuah samama, serta memilih pohon induk yang sesuai. Metode yang digunakan mencakup tiga tahap: pertama, eksplorasi materi genetik melalui pengumpulan data tentang distribusi dan musim berbuah samama, seleksi pohon induk, dan pengumpulan buah. Kedua, penanganan benih samama termasuk ekstraksi benih, pemisahan biji, pengeringan, pengemasan, dan penyimpanan benih. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa samama tersebar di berbagai tipe habitat, seperti tepi pantai, dekat aliran sungai, dataran rendah, dan ketinggian, serta ditemukan di hutan campuran atau berdampingan dengan jenis lain. Sebanyak 35 buah berhasil dikumpulkan dari 5 pohon induk terpilih, dengan rata-rata berat benih per pohon sebesar 15,56 gram.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/293 Potensi Biomassa Tanaman Pala pada Tipe Lahan Agroforestry Dusun di Maluku 2024-01-24T21:56:18+00:00 Fitriyanti Kaliky fitri@unidar.ac.id Nawawi Banjar fitri@unidar.ac.id <p>Pendugaaan biomassa tanaman pala dengan parameter diameter setinggi dada (dbh) perlu dilakukan dalam rangka membantu pemerintah daerah mempersiapkan agenda akademik terkait Program REDD++ di Maluku serta pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang karbon hutan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode destruktif sampling dengan pemilihan pohon sampel secara <em>purposive </em>dan dipilih 3 sampel pohon pala dengan diameter setinggi dada (dbh) yang berbeda namun berumur sama yaitu 27 tahun yang mewakili tegakan pala pada lahan agroforestri <em>dusun </em>di Desa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan allometrik untuk mengestimasi kandungan biomassa batang pada tanaman pala (<em>Miristica pragrans</em>) di lahan agroforestri <em>dusun </em>yaitu B.batang = 0,456 dbh4,542 (kg/pohon) (R2 0,918) dan kandungan biomassa akar (<em>below ground</em>) adalah B.akar = 7,359 dbh2,889 (kg/pohon) (R2 0,996). Angka <em>Biomass Expansion Factor </em>(BEF) adalah 1,94 dan angka <em>Root to shoot ratio </em>(R/S) adalah 0,08.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/294 Pengaruh Waktu Tanam Kacang Hijau dalam Sistem Tumpangsari dengan Jagung Terhadap Hasil Tanaman dan Efisiensi Penggunaan Lahan 2024-01-24T22:01:09+00:00 La Ode Safuan fitri@unidar.ac.id Laode Sabaruddin yuni.unidar@ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu tanam kacang hijau dalam sistem tumpangsari dengan jagung terhadap hasil tanaman dan efesiensi penggunaan lahan. Percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok. Perlakuan waktu tanam kacang hijau dalam sistim tumpangsari dengan jagung adalah: Penanaman kacang hijau bersamaan jagung (W0), Penanaman kacang hijau 7 hari setelah tanam (HST) jagung (W1), 14 HST jagung (W2), 21 HST jagung (W3), dan 28 HST jagung (W4) yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan komponen ILD, panjang tongkol&nbsp; dan jumlah biji per tongkol memiliki korelasi positif yang sangat kuat terhadap hasil jagung pipilan kering, namun bobot 100 biji memiliki korelasi positif yang lemah terhadap hasil jagung pipilan kering. Jumlah polong per rumpun memiliki korelasi positif yang sangat kuat terhadap bobot 1000 biji dan hasil polong kering. Sedangkan persentase polong hampa memiliki korelasi negatif yang kuat terhadap bobot 1000 biji dan produksi polong kacang hijau. Hasil jagung dan kacang hijau yang lebih tinggi diperoleh pada penundaan waktu tanam kacang hijau 14 HST jagung. Nilai LER jagung dan kacang hijau dalam sistem tumpangsari tertinggi 1.64 diperoleh pada penanaman kacang hijau 14 HST jagung</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/295 PERENCANAAN AGREGAT IKAN ASAR MALUKU 2024-01-24T22:10:28+00:00 Sitnah A Marasabessy sitnaham@yahoo.com <p>Ikan merupakan komoditi unggulan di Provinsi Maluku dengan potensi produksi ikan sebesar 1,627 juta ton atau 20% dari total produksi ikan nasional. &nbsp;Hal ini dikuatkan dengan pencanangan Maluku sebagai Daerah Lumbung Ikan pada Tahun 2011. Potensi yang besar ini belum dibarengi dengan pengolahan ikan yang baru 33% atau hanya 528.000 ton. Hal ini disebabkan karena masih minimnya pengolahan ikan menjadi produk lanjutan, sementara tingkat konsumsi ikan Masyarakat Maluku adalah yang tertinggi di Indonesia, yaitu 50,2%. &nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan produksi untuk industri rumah tangga dari<em>&nbsp;</em>2 jenis produk ikan, yaitu Ikan Asar dan Bakso Ikan. Dalam menyelesaikan masalah ini, peneliti menggunakan pendekatan dengan metode studi kasus.&nbsp; &nbsp;Data dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara, kemudian diolah dengan menggunakan teknik-teknik perencanaan dan pengendalian produksi seperti peramalan permintaan, perancangan produk proses, perencanaan agregat, dan perencanaan kebutuhan material. &nbsp;Hasil yang diperoleh adalah perencanaan dan pengendalian produksi untuk 2 produk olahan ikan yang berskala IKM dan dapat diimplementasikan untuk level IKM.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/297 Perhitungan Beban Fisiologis Pekerja Home Industry Pengasapan Ikan Berdasarkan Konsumsi Energi 2024-01-24T22:15:58+00:00 Rapiah Sarfa Marasabessy sarfa_tahir@yahoo.com <p>Proses pengasapan ikan di Provinsi Maluku umumnya masih dilakukan dengan cara tradisional dengan system pengasapan. Pengasapan biasanya dilakukan pada ruangan yang kecil dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari campuran tempurung dan kayu sedangkan peralatan yang digunakan berupa rak dan tempat duduk dengan ukuran yang rendah serta kapasitas yang sangat sedikit.Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengasapan sekitar 6 sampai 7 jam.Selama melakukan pengasapan pekerja berada pada posisi jongkok.Kondisi kerja diatas memberikan efek buruk pada pekerja seperti kepanasan, batuk, cepat lelah serta sakit pada pinggang sehinggan dapat meningkatkan beban kerja fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja berdasarkan konsumsi energi pekerja. Peneliti menggunakan pendekatan dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara menghitung denyut jantung sesbelum dan sesudah bekerja dengan teknik sepuluh denyutan yang selanjutnya disubsitusi kedalam persamaan konsumsi energi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah denyut nadi terendah adalah 120 beat/menit dan jumlah denyut nadi maksimum adalah 140 beat/menit sedangkan konsumsi energi berkisar antara 2,2,8 kkal/menit – 5,59 Kkal/menit. Berdasarkan jumlah denyut jantung setelah bekerja beban kerja berada pada kategori sedang dan berat sedangkan berdasarkan konsumsi energy beban kerja dikategorikan sebagai beban kerja ringan sampai sedang.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/298 PENINGKATAN GIZI MIE INSTAN DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG IKAN TERI (Stolephorus sp.) 2024-01-24T22:22:33+00:00 Maria Kristina Ohoiwutun ohoiwutun.maria@yahoo.com Daniel Ngabalin ngabalind@yahoo.com <p>Manusia memerlukan sejumlah zat gizi agar dapat hidup sehat dan&nbsp; mempertahankan hidupnya. Jumlah zat gizi yang diperoleh melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan tubuh untuk melakukan berbagai kegiatan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kandungan zat gizi protein dan kalsium yang terkandung dalam mie instan dari campuran tepung terigu dan tepung singkong dengan substitusi tepung ikan Teri. Disain penelitian adalah eksperimen dengan&nbsp; menggunakan rancangan Acak kelompok dengan&nbsp; 4&nbsp; perlakuan dan 2 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan tepung ikan 15%; 20%; 25%; 30%. Variabel yang diamati adalah kadar protein dan kadar kalsium yang terkandung di dalam mie instan yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung singkong : tepung ikan Teri memberikan pengaruh&nbsp; berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap kadar protein dan kadar kalsium mie instan. Kadar protein dan kalsium tertinggi terdapat pada perlakuan T<sub>4 </sub>(perbandingan&nbsp; tepung 10:30) sebesar 33,24% dan 1,11%/mg.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/300 HAPA KEARIFAN TRADISIONAL KETAHANAN PANGAN PULAU-PULAU KECIL DI KAWASAN MALUKU BARAT DAYA (Studi Kasus Suku Bangsa Meher Di Pulau Kisar) 2024-01-24T23:35:41+00:00 A M Sahusilawane aphrodite_milana@yahoo.com Muhammad Riadh Uluputty riadhridho@yahoo.com Esther Kembaw ekembauw@gmail.com Sri Wahyuni Djoko ekembauw@gmail.com <p>Kisar adalah salah satu pulau terluar dari wilayah Maluku, berbatasan dengan Negara Timor Leste dan Australia. Iklim di pulau ini ekstrim yakni 4 bulan musim&nbsp; hujan dan 8 bulan musim panas. Menghadapi&nbsp; iklim tersebut masyarakat Meher menghadapinya dengan <em>hapa </em>yakni suatu kearifan tradisional dalam pengelolaan lahan bagi ketahanan pangan.&nbsp;Walaupun<em> Gender division labor </em>diberlakukan dalam rumah tangga ternyata beban kerja perempuan jauh lebih berat dibandingkan dengan laki-laki, namun&nbsp; perhitungan beban kerja mereka diabaikan (shadow labor). Perempuan&nbsp; selain mengurus rumah tangga merekapun mengurus pangan&nbsp; mulai dari menyiapkan lahan sampai berada di meja makan. Beban kerja yang tidak seimbang ini didasari budaya masyarakat yang memandang perempuan sebagai <em>„mam lele her“</em> pemberi kehidupan bagi keluarga. Hapa dengan <em>hidden rationalitynya</em> telah mendukung mereka sebagai penjaga pangan.&nbsp; Kearifan tradisional ini dapat dikembangkan sebagai model ketahanan pangan pulau-pulau kecil.&nbsp;&nbsp;</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/301 RION-RION ORGANISASI SOSIAL TRADISIONAL DALAM UPAYA MENJAGA KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DESA AWER DI PROVINSI MALUKU UTARA 2024-01-24T23:39:39+00:00 M M Pattipeilohy marthen.pattipeilohy@yahoo.com <p>Rion-rion adalah organisasi sosial tradisional yang merupakan aset budaya masyarakat lokal di Desa Awer Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat. Fungsi Rion-rion adalah mengatur perilaku anggotanya dalam hal bekerjasama terutama untuk mempersiapkan dan menjaga ketahanan pangan.&nbsp; Sampai saat ini organisasi tradisional dimaksud masih bertahan meskipun terus menghadapi gempuran derasnya arus globalisasi yang membawa nilai-nilai baru yang lebih mengedepankan nilai-nilai individualisme maupun kompetisi global dalam usaha mempertahankan hidup.&nbsp;Selaku organisasi tradisional yang telah ada sejak dahulu rion-rion adalah pembentuk karakter dan perilaku anggota kelompoknya dalam hal menjaga dan menghargai nilai-nilai demokrasi, kesetaraan dan kebersamaan, meningkatkan disiplin serta etos kerja, sekaligus sebagai kontrol sosial dalam menata kehidupan bersama. Rion-rion adalah salah satu warisan budaya yang perlu dikembangkan sebagai aset mempersiapkan ketahanan pangan masyarakat.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/302 Potensi Sumber Daya Lokal Yang Dapat Dikembangkan Dalam Rangka Meningkatkan Taraf Ekonomi Keluarga 2024-01-24T23:46:03+00:00 Suud Marasabessy sarfa_tahir@yahoo.com Abdullatief Tuasamu latupono_unidar@yahoo.com <p>Penelitian ini menyajkan potensi Sumber Daya Lokal di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Peneltian dilakuan dengan metode survey dan responden dipilih berdasarkan keterkaitannya dengan sumberdaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas sumberdaya lokal di wilayah ini adalah sagu, umbi-umbian, pisang, durian dan ikan.&nbsp;</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/68 Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Reproduksi Tanaman Pala di Maluku 2024-01-24T22:30:52+00:00 Suman Sangadji sumansangadji@yahoo.co.id Ibrahim Ohorella fitri@unidar.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan melihat karakteristik&nbsp;pertumbuhan dan perkembangan bunga dan&nbsp;buah pala, sebagai upaya pengembangan potensi&nbsp;tanaman pala di Maluku. Penelitian dilakukan&nbsp;pada pertanaman pala di pulau Ambon, bunga&nbsp;dan buah pala di amati pertumbuhan dan&nbsp;perkembangannya. Hasil penelitian diperoleh&nbsp;bahwa pertumbuhan dan perkembangan bunga&nbsp;dan buah tanaman pala membutuhkan waktu&nbsp;sekitar 1 tahun. Proses pembungaan hingga&nbsp;terbentuk buah membutuhkan waktu 25 – 49&nbsp;hari, buah hingga panen membutuhkan waktu 810&nbsp;bulan.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/303 Pengembangan Pengelolaan Potensi Komoditas Unggulan Di Kabupaten Buru Provinsi Maluku 2024-01-24T23:50:04+00:00 Kamaruddin Kamaruddin fitri@unidar.ac.id Nawawi Banjar saminbot@yahoo.co.id <p>Penelitian ini mengungkap pengelolaan potensi ungggulan di Kabupaten Buru</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/304 Pengaruh Jenis Pakan yang Berbeda terhadap Pertambahan Panjang dan Kelulusan Hidup Larva Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) 2024-01-24T23:52:14+00:00 Inem Ode yuni.unidar@ac.id <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis pakan yang berbeda terhadap pertambahan panjang dan Kelulusan hidup larva ikan gurami.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unidar.e-journal.id/SNPRPT/article/view/70 Investigasi Efek Interaksi dari Niat dan Kondisi Pemfasiltasi terhadap Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi di Dinas Provinsi Maluku 2024-01-24T22:40:11+00:00 Kamala Soleman kamala@unidar.ac.id <p>Penelitian-penelitian sistem informasi sebagian besar mengabaikan efek interaksi. Studi ini mengaplikasikan model teori perilaku rencanaan (<em>TPB</em>) dengan mengungkapkan efek interaksi dari niat penggunaan teknologi informasi dan kondisi pemfasilitas pada perilaku penggunaan teknologi informasi. Dengan mengungkapkan efek interaksi dapat memperjelas&nbsp; struktur penyebab hubungan konstruk dan pengaruhnya pada perilaku penggunaan teknologi informasi. Melalui pendekatan survey, data diperolah dari 144 pegawai bagian keuangan dan akuntansi di Dinas Provinsi Maluku. Pengujian hipotesis dengan model prediksi yang di analisis menggunakan teknik <em>Partial Least Square</em>.</p> 2015-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##