Jurnal Agrohut https://unidar.e-journal.id/agh <p><strong>Jurnal Agrohut</strong> is an information space in the form of scientific works from academics and researchers from Universitas Darussalam Ambon and also other Institution. Published twice a year, this journal focuses on studies in agriculture, forestry, engineering, materials science and related topics.</p> <p>e-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1548210975&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2655-8300</a>, Print ISSN:&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1283427276&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2087-5525</a>,&nbsp;<a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11197" target="_blank" rel="noopener"><strong>Sinta: Peringkat 5</strong></a></p> Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon en-US Jurnal Agrohut 2087-5525 Pengaruh pemberian larutan tembaga terhadap pertumbuhan tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) https://unidar.e-journal.id/agh/article/view/262 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan tembaga terhadap pertumbuhan tanaman bunga matahari (<em>H</em>.<em> annuus</em> L.). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 konsentrasi perlakuan logam Cu yaitu P<sub>0</sub>: 0 mg/L, P<sub>1</sub>: 100 mg/L, P<sub>2</sub>: 200 mg/L dan P<sub>3</sub>: 500 mg/L, dengan 5 ulangan untuk setiap perlakuan sehingga didapatkan 20 sampel tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan merendam biji bunga matahari kultivar dalam wadah berisi air hangat selama semalam kemudian ditanam pada polybag. Tanaman dipelihara secara intensif hingga berumur 2 minggu setelah tanam dan dilakukan aplikasi Cu. Logam Cu yang digunakan berupa garam CuSO<sub>4</sub>.5H<sub>2</sub>O. Pemberian larutan Cu dilakukan setelah tanaman mengalami aklimatisasi selama 1 minggu (tanaman berumur ± 5 minggu). Cu yang diaplikasikan berupa garam CuSO<sub>4</sub>.5H<sub>2</sub>O yang mengandung kurang lebih 25% ion Cu. Garam tersebut dilarutkan dalam aquades sebanyak 1L sesuai konsentrasi dan diberikan 4 kali dalam jangka waktu 2 minggu hingga larutan Cu habis. Larutan Cu sebanyak 250 ml disiramkan ke tanah disekitar tanaman secara hati-hati agar tidak kontak langsung dengan batang tanaman. Pada perlakuan kontrol tidak dilakukan penyiraman garam CuSO<sub>4</sub>.5H<sub>2</sub>O. Setelah pemberian Cu, dilakukan pengamatan dan pengukuran parameter pertumbuhan. Parameter pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar tanaman. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk gambar dan pengukuran akan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANAVA) dan diuji lanjut dengan DMRT (<em>Duncan Multiple Range Test</em>) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan Cu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bunga matahari. Semakin tinggi konsentrasi Cu mengakibatkan terhambatnya tinggi tanaman, penurunan jumlah daun, dan terhambatnya pemanjangan akar tanaman.</p> Asmi Ode Fauzia Hulopi Pebrywati Watimury Sriyati Sampulawa Farida Bahalwan Wa Nirmala Abdullah Derlean ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 56 62 10.51135/agh.v14i2.262 Daya Serap Daun Linggua (Pterocarpus indicus) Terhadap Polutan Timbal (Pb) Asap Kendaraan Bermotor Di Jalan Halong Kota Ambon https://unidar.e-journal.id/agh/article/view/158 <p>Pencemaran udara merupakan masalah yang umumnya terjadi diperkotaan. Sumber pencemaran udara terbesar di kota Ambon berasal dari transportasi kendaraan bermotor. Meningkatnya kepadatan kendaraan bermotor di kota Ambon seiring dengan meningkatnya laju pembangunan. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran Pb adalah dengan pengadaan hutan kota, salah satunya adalah jalur hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur kemampuan pohon linggua (<em>P.indicus</em>) sebagai tanaman jalur hijau di Jl. Halong kota Ambon dalam menjerap timbal (Pb), dan mengkaji hubungan antara kepadatan kendaraan bermotor dengan konsentrasi jerapan timbal (Pb) pada daun linggua (<em>P.indicus</em>). Tahapan penelitian yang di lakukan adalah penentuan jenis pohon, pengambilan sampel daun, dan analisis jerapan timbal pada daun. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi jerapan Pb pada bagian tajuk pada bagian atas adalah sebesar 1,18 dan rata-rata tajuk bagian bawah adalah sebesar 0,97.</p> Ida Fitria Sikdewa Fitriyanti Kaliky ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 63 73 10.51135/agh.v14i2.158 Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Layang Putih (Decapterus Macrosoma Bleeker,1851) yang Tertangkap di Perairan Latuhalat https://unidar.e-journal.id/agh/article/view/263 <p>Penelitian ini bertujuan&nbsp; untuk mengetahui biologi reproduksi ikan layang putih (<em>Decapterus macrosoma</em> Bleeker, 1851) meliputi Nisbah Kelamin, Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022 di perairan Latuhalat dengan pengambilan sampel sebanyak 2 kali dalam sebulan dan dilanjutkan di Laboratorium Iktiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Darussalam Ambon. Jumlah sampel selama penelitian sebanyak 264 ekor terdiri atas 127 jantan dan 137 betina. Hasil analisa mendapatkan nisbah kelamin ikan jantan dan betina adalah 1,00:1,08 atau 1:1. Hasil uji <em>chi square</em> yaitu <em>X</em>² hitung &lt; <em>X</em>² tabel artinya ikan layang putih jantan dan betina berada dalam kondisi seimbang atau 1:1. Ikan jantan yang diperoleh pada TKG III dan IV sebanyak 56,69%, sedangkan TKG I dan II sebanyak 43,31%. Ikan betina pada TKG III dan IV sebanyak 55,47% dan TKG I dan II sebanyak 44,53%. Hal ini menggambarkan bahwa ikan layang putih jantan dan betina yang tertangkap pada TKG III dan IV lebih banyak dari TKG I dan II. Perhitungan Spearman Kraber menunjukkan rata-rata pertama kali matang gonad ikan layang putih jantan pada panjang tubuh 222 mm dan betina 205 mm. Diharapkan adanya perhatian terhadap intensitas penangkapan ikan dan faktor kondisi ikan layang putih sebagai informasi dasar pengelolannya.</p> Madehusen Sangadji Anita Padang Jahra Wasahua Dinisha Karepesina ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 74 84 10.51135/agh.v14i2.263 Inventarisasi Populasi dan Karakteristik Habitat Burung Gosong Kelam (Megapodius freycinet) di Suaka Margasatwa (SM) Pulau Kassa Kabupaten Seram Bagian Barat https://unidar.e-journal.id/agh/article/view/183 <p>Pulau Kassa merupakan salah satu kawasan suaka alam yang di dominasi tipe hutan pantai dengan keunikan berupa jenis satwa endemik pulau berupa burung Gosong /Maleo&nbsp; (Famili Megapodiidae). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi dan karakteristik habitat Burung Gosong Kelam (<em>Megapodius freycinet</em>). Pengambilan data jumlah sarang burung gosong di lokasi penelitian dilakukan dengan cara sensus yang di kombinasikan dengan metode jalur garis transek. Karakteristik habitat yang di nilai adalah jumlah sarang, karakteristik fisik dan kimia tempat bertelur, kondisi vegetasi sekitar sarang, bentuk dan dimensi sarang, sifat tanah, suhu dan kelembaban. Dari hasil penghitungan sarang di lokasi penelitian ditemukan sebanyak 86 buah gundukan sarang burung Gosong Kelam yang terbagi menjadi dua jenis sarang yaitu sarang aktif sebanyak 59 sarang dan sarang tidak aktif 27 sarang. Perkiraan jumlah populasi burung Gosong Kelam sebanyak 118 ekor. Vegetasi dominan untuk tingkat pohon yaitu jenis Besi Pantai (<em>Pongamia pinnata</em>) sedangkan vegetasi tingkat tiang, pancang dan semai di dominasi oleh jenis Eboni (<em>Diospyros celebica</em>). Parameter karakteristik fisik dan kimia sarang burung memiliki pengaruh nyata terhadap suhu di dalam sarang, ancaman dan gangguan yang terjadi pada kawasan ini cukup tinggi yaitu berupa gangguan habitat oleh aktifitas manusia, perburuan satwa dan introduksi jenis eksotik.</p> Kacuk Setyo Purwanto Fitriyanti Kaliky Sedek Karepesina ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 85 109 10.51135/agh.v14i2.183 Inventarisasi Ekonomi dan Sosial Budaya pada Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Bacan (Studi Kasus Desa Nang Kecamatan Bacan Barat Utara Kabupaten Halmahera Selatan) https://unidar.e-journal.id/agh/article/view/184 <p>Hutan sebagai unsur penting dalam kehidupan manusia, dan memiliki arti dan peranan yang sangat besar <em>pada</em> aspek sosial dan lingkungan hidup. Disamping itu juga, pengelolaan hutan sangat membantu pendapatan dan devisa bagi Negara dalam rangka mencapai kemakmuran rakyat. Pengelolaan hutan tidak bisa dipisahkan dari permasalahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Pemanfaatan hasil hutan dapat dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat dalam/sekitar kawasan hutan produksi KPHP Model Bacan. Metode yang digunakan: yaitu metode deskript kualitatif (penarikan sampel secara acak). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat Desa nang masih tetap memanfaatkan tanaman umur panjang dan pendek serta hasil hutan kayu dan non kayu yang terdapat dalam hutan guna memiliki kebutuhan hidup sehari-hari.</p> Darwis Solisa Samin Botanri Kamaruddin Kamaruddin Dewi Bin Umar ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 110 121 10.51135/agh.v14i2.184