BRANDING AMBON AS TOURISM DESTINATION : ANALISIS TERHADAP DAYA SAING KOTA AMBON DALAM MARKETING PLACES

  • Khaeril Khaeril STIEM Rutu Nusa
  • Dessy Balik STIEM Rutu Nusa
  • Indriyanti Sudirman STIEM Rutu Nusa
  • Jusni Jusni Universitas Hasanuddin
Keywords: Branding destination, Marketing Places,Sosial budaya,ekonomi, Ambon.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui sejauhmana kondisi keamanan daerah kota Ambon dalam mendukung Ambon sebagai tujuan wisata (2) untuk mengetahui kekuatan dan kesiapan infrastuktur (jalan, akses informasi, dan bandara) dalam mendukung kota Ambon sebagai tujuan wisata (3) untuk mengetahui kekuatan dari segi sosial budaya yang ada di ambon dalam mendukung kota ambon sebagai tujuan wisata (4) untuk mengetahui tingkat kekuatan dan daya tarik event- even budaya, seni, dan olahraga yang diprogramkan Pemerintah Kotamadya Ambon dalam mendukung kota Ambon sebagai tujuan wisata. (5) untuk mengetahui tingkat keterlibatan masyarakat adat dalam mendukung Kota Ambon sebagai tujuan Wisata (6) untuk mengetahui tingkat keterlibatan dunia usaha khususnya yang berkaitan dengan Shopping dalam mendukung kota Ambon sebagai tujuan wisata (7) untuk mengetahui tingkat kesiapan akomodasi ( hotel, Retauran, kendaraan,dll ) yang berhubungan dengan dukungan menjadikan kota Ambon sebagai tujuan wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Mix Method dan cara mendapatkan data digunakan metode wawancara mendalam (deep Interview) observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian Berdasarkan Analisa data dan pembahasan maka kami menyimpulkan bahwa : indicator daya saing branding destination yang kami jadikan indtaor sebanyak 19 indikator,menunjukkan bahwa dalam persepsi wisatawan local dan Nusantara 17 indikator mendukung yaitu ; penginapan,Mall dan dunia bisnis, transportasi, budaya ramah tamah,kebersihan,bandara, produk kerajinan khas Maluku, restaurant dan café khas ambon, taman kota, pemandangan Alam, Pasar Tradisional,promosi wisata, program-program pemerintah, pusat kerajinan,kondisi keamanan,even-even wisata, dan kondisi serta pelayanan pada tempat- tempat bersejarah. Sedangkan yang tidak mendukung ada 2 indikator yaitu : jalanan yang kurang lebar, belubang dan kondisi rusak yang banyak,inftrastruktur,serta kehidupan Malam seperti Bar, Karoke,yang dipersepsikan sebagai tempat maksiat dan bisa merusak akhlaq, moralitas serta bertentagan adat istiadat ketimuran.

Published
2014-12-31
Section
Articles