KODAM 4.0 (Kolaborasi Desa Adat, Karang Taruna, dan Pemda): Strategi Optimalisasi Potensi Kearifan Lokal Sasi sebagai Branding Provinsi Maluku guna Mensukseskan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional di Era Revolusi Industri 4.0
DOI:
https://doi.org/10.51135/agh.v12i1.124Keywords:
KODAM, M-LIN, Sasi, SintesaAbstract
Terdapat 11 wilayah pengembangan perikanan (WPP) di Indonesia dan 3 di antaranya ada di Maluku. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Maluku telah menggalakkan proyek mercusuar bertajuk Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (M-LIN). Seiring berjalannya waktu, pasang surut pengelolaan perikanan terintegrasi melalui M-LIN belum membuahkan hasil yang maksimal. Sintesa ini berusaha untuk menawarkan KODAM (Kolaborasi Desa Adat, Karang Taruna, dan Pemda) untuk mensukseskan M-LIN. Kolaborasi ini berbasis pelaksanaan “sasi” sebagai kearifan lokal di Maluku. Proyek yang ditawarkan akan berlangsung tiga tahap, mulai dari pelaksanaan kebijakan khusus dari Pemda, dilanjutkan dengan sosialisasi kepada Karang Taruna dan unsur terkait, pelaksanaan sasi secara serempak pada beberapa Desa, publikasi, hingga evaluasi keberhasilan program. Tahap berikutnya adalah analisa dan perbaikan terhadap aktifitas KODAM di tahun pertama. Harapannya adalah pelaksanaan KODAM di tahun kedua lebih terukur, ideal dan sukses.