Produksi Inokulum Fungi Mikoriza Arbuskula dengan Tiga Tanaman Indikator Pueraria javanica, Sorghum vulgare dan Setaria italica

  • Sedek Karepesina Universitas Darusalam Ambon
  • Juni La Djumat Universitas Darussalam Ambon
  • Hadidjah Latuponu Universitas Darusalam Ambon
Keywords: Fungi Mikoriza arbuskular, Fosfor, Inang, Zoelit

Abstract

Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan salah satu jenis fungi pembentuk mikoriza yang akhir-akhir ini cukup populer mendapat perhatian dari para ahli biologi dan lingkungan. Jamur ini diperkirakan pada masa yang akan datang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknologi untuk membantu pertumbuhan, peningkatan produktivitas, dan kualitas tanaman hutan terutama yang ditanam pada lahan marginal yang kurang subur. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber organik dan tanaman inang terbaik untuk perluasan FMA sebagai pupuk hayati. Percobaan disusun dengan rancangan petak terpisah (split split plot) yang disusun dengan rancangan dasar acak lengkap. Petak utama adalah media tanam ( M1) = zoelit dan ( M2) = pasir. Anak petak adalah sumber fosfor, yaitu (P1) = arang sekam sagu, (P2) = arang sekam padi 20 gram/tanaman/pot. Anak-anak petak adalah inangnya, yaitu (T1) = Pueraria javanica, (T2) = Sorgum vulgare, (T3) = Setaria italica. Setiap taraf perlakuan terdiri dari 5 ulangan, sehingga jumlah satuan perlakuan sebanyak 2 x 2 x 3 x 5 = 60 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap kolonisasi FMA, jumlah spora dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi media tumbuh, sumber fosfor dan inang berpengaruh terhadap kolonisasi FMA (Glomus sp), jumlah spora dan berat kering tanaman. Zoelit, arang sekam padi dan inang Sorghum vulgare dapat meningkatkan kolonisasi FMA (Glomus sp). Medium zoelit, arang sekam padi dan Sorgum vulgare merupakan paket yang sesuai untuk menghasilkan spora FMA (Glomus sp spesifik Maluku)

Published
2021-04-30
Section
Articles