Pengaruh Residu Amelioran dan Lapisan Semipermeabel terhadap Beberapa Sifat Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Lahan Pasca Penambangan Emas Tanpa Izin
DOI:
https://doi.org/10.51135/agh.v13i2.154Keywords:
amelioran, biochar, lumpur laut, jagung, pasca PETIAbstract
Budidaya tanaman pangan di lahan pasca PETI membutuhkan teknologi yang tepat oleh karena tanah di kawasan tersebut telah mengalami kerusakan dan kesuburannya rendah. Penerapan teknologi ameliorasi spesifik lokasi diharapkan dapat mengoptimalkan tanah-tanah di kawasan pasca PETI untuk mendukung pertumbuhan tanaman pangan. Teknologi ameliorasi spesifik lokasi yang telah diterapkan pada tahun pertama adalah pemberian amelioran (pembenah tanah) dan pembuatan lapisan semipermeabel pada kedalaman tanah 20 cm setebal 3 cm. Amelioran yang diberikan terdiri dari 3 jenis, yaitu 1) lumpur laut dosis 40 ton / ha, 2) biochar dari kulit pisang 4 ton / ha, dan lumpur laut 30 ton / ha + biochar 4 ton / ha, sebagai kontrol yaitu tanpa pemberian amelioran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu pemberian amelioran lumpur laut maupun biochar dari kulit pisang belum dapat meningkatkan ketersedian unsur hara dan beberapa sifat kimia tanah. Pengaruh residu pemberian lumpur laut dosis 30 ton ha-1 dan biochar dosis 4 ha-1 berpengaruh secara nyata terhadap pH H2O, pH KCl, P-tersedia dan Ca tertukar. Pengaruh residu pemberian lumpur laut dosis 30 ton ha-1 dan biochar dosis 4 ha-1 terhadap tinggi tanaman jagung nyata setelah periode pengamatan ke empat. Pengaruh residu pemberian lumpur laut dan atau biochar tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang.