Perbaikan Produktivitas Lahan Salin yang Berkelanjutan : Review

  • M Yani Kamsurya Universitas Darussalam Ambon
Keywords: Garam Terlarut, Produktivitas Rendah, Tanah Salin

Abstract

Tanah salin   terdapat pada  daerah  non  irigasi sebagai  akibat  dari  evaporasi  dan transpirasi  dari air bumi yang  berkadar  gararn tinggi  atau akibat dari input garam dari curah hujan  dengan kandungan garam tinggi.  Tanah dengan salinitas  tinggi menunjukkan  kadar garam yang terlarut dalam tanah cukup tinggi. Tanah salin merupakan tamah dengan produktivitas pertanian yang rendah. Tanah salin mengandung garam terlarut yang secara umum tersusun oleh sodium (Na+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), klor (Cl-) dan sulfat (SO42-). Magnesium sulfat (MgSO4) dan sodium kloride (NaCl) merupakan garam terlarut yang sering dijumpai pada tanah salin. Perbaikan tanah salin dapat dilakukan dengan cara : 1) mandrain (drainase) atau mencuci (leaching) dengan menggunakan air irigasi yang tidak mengandung garam, 2) penggunaan mulsa untuk menekan evaporasi, 3) penggunaan bahan amelioran, seperti penggunaan gypsum,4) pembuatan guludan atau bedengan, 5) pengelolaan air, dan 6) pemilihan jenis atau varietas tanaman yang adaptif dengan kondisi tanah salin.

Published
2020-04-08
Section
Articles